Sunyinya Sunyaragi
Maaf, postingan ini wordy sekali dan pictury <- halah. Hehehe ^^
Daerah Cirebon bisa merujuk ke Kabupaten Cirebon atau Kotamadya Cirebon. Nah, yang aku tulis dalam postingan ini adalah yang 'kota'. Kota Cirebon sangatlah unik. Tahukah Anda? Rumah dinas bupati Kabupaten Cirebon terletak di Kota Cirebon. Aneh bukan? Selain itu, meski disebut-sebut sebagai kota yang terletak di Pantai Utara, kenyataannya, garis pantai Kota Cirebon tidak terletak di sebelah utara. Melainkan agak di sebelah timur.
Daerah Cirebon bisa merujuk ke Kabupaten Cirebon atau Kotamadya Cirebon. Nah, yang aku tulis dalam postingan ini adalah yang 'kota'. Kota Cirebon sangatlah unik. Tahukah Anda? Rumah dinas bupati Kabupaten Cirebon terletak di Kota Cirebon. Aneh bukan? Selain itu, meski disebut-sebut sebagai kota yang terletak di Pantai Utara, kenyataannya, garis pantai Kota Cirebon tidak terletak di sebelah utara. Melainkan agak di sebelah timur.
Pinjam dari sini. |
Oke stop. Aku tak akan membicarakan mengenai geografi dan demografi. Tapi, tentang wisata sejarah! Kalau mendengar Cirebon, pasti asosiasinya kerajaan kuno, Caruban, Pajajaran, Sunan Gunung Jati, atau Putri Ong Tien. Dan yeah, memang Cirebon sarat sekali dengan wisata sejarah. Namun, aku punya dua berita.
Baik dan buruk.
Mau yang mana dulu?
Biasanya sih kalau di film-film yang buruk dulu yang dikasih tahu.
Oke, berita buruknya dulu.
Plesir ke Keraton di Cirebon sangat tidak direkomendasikan. Nggak cuma Keraton sih, makam juga nggak. Kalau makam wajar ya, nggak cuma di Cirebon, makam-makan wali atau kyai gitu biasanya banyak orang minta-minta. Nah, kalau di Cirebon, Keratonnya juga penuh orang minta-minta. Cirebon memiliki tiga keraton dan satu keprabon. Keratonnnya yakni, Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.
Tentu saja, Kasepuhan itu Keraton paling tua. Wong namanya sepuh. Membaca tulisan Mbak Monda terdahulu, rupanya Mbak Monda pernah ke Keraton Kasepuhan, 'kan? Di antara tiga Keraton itu, aku juga baru pernah ke sana. Tarif masuk 5000 per orang. Dan padahal jelas kami tidak minta tourguide. Eh, seorang bapak-bapak tiba-tiba ikutan kami jalan dan menjelaskan sejarah Keraton.
Di dalam Keratonnya, yang katanya rajanya juga tinggal di situ, terdapat beberapa kotak kebersihan. Meskipun, jelas ada kotaknya, ada beberapa orang yang menengadahkan tangannya. Bayangkan, lagi melihat-lihat Keraton yang menurutku ngga bagus itu, ada orang minta-minta. Dan ngga cuma satu dua orang! Rrrr... Waktu sudah selesai 'tur'-nya, kami memberi 20ribu kepada bapaknya. Eh, dia bilang, "biasanya dua lima mbak..." Padahal keratonnya kecil gitu.
Berita baiknya.
Ada objek wisata, yang peninggalan kerajaan juga, dan lumayan menakjubkan. Kenapa cuma lumayan? Karena rumputnya nggak rapi, tiket masuknya nggak resmi, kelihatan nggak terawat deh. Tapi abaikan itu sejenak.
Namanya Sunyaragi. Lengkapnya Tamansari Gua Sunyaragi. Sunyaragi berasal dari dua kata, sunya yang berarti sepi, sunyi, dan ragi yang berarti raga. Sunyaragi ini berbentuk taman yang terdiri dari gua-gua dan dahulu memang digunakan untuk menyepi para pandita raja dan raja Kasepuhan.
Sebenarnya, Sunyaragi ini mirip-mirip dengan Taman Sari Keraton Jogja. Bedanya, Taman Sari Jogja dibangun menggunakan batu kali dan batu kapur sedangkan Sunyaragi dibangun dengan bata merah dan batu karang. Jadi Sunyaragi batunya bolong-bolong gitu, unyu deh. Nah, hanya saja, Sunyaragi itu... hanya saja... hanya saja... ah susah menjelaskannya. Mari ikut aku ke tur via foto!
Sebelum masuk ke kompleks ada plang biru bertuliskan Taman Sari Gua Sunyaragi yang dikelola oleh Kasultanan Kasepuhan Cirebonyang menyedihkan itu. Parkirlah kendaraanmu dekat situ, atau kalau kalian jalan kaki, ya tinggal masuk ke gerbangnya.
Setelah itu kalian akan menemui sebuah bangunan kuno, sepertinya dibangun jaman Belanda karena Belanda sempat memugar Sunyaragi. Di sini kalian akan dimintai uang 5000 sebagai bea masuk Taman Sari ini. Sedihnya, 5000 ini tanpa karcis. Bisa dibilang, tidak resmi.
Keluar dari bangunan kuno itu, kalian akan menemui taman yang... yang... nggak rapi. Fufufu, ini memperlihatkan pengelolaan yang tidak baik dan hey, duit pemasukan Sunyaragi ke mana yah? Oke. Emang banyak ya yang datang ke sini?
Ikuti jalurnya dan kalian akan menemukan bagian sebenarnya dari Taman Sari Sunyaragi. Hati-hati, pintu masuknya rendah sekali. Kalau kalian tinggi, bakal kejedot loh. Maka, merunduk ya!
Nah yang dua orang itu om dan tanteku. Boleh juga follow dia di @aryodiponegoro. Lho malah promosi twitter. Kalau yang di sebelah kanan itu, gua kecil. Saking kecilnya untuk masuk pun bener-bener harus nunduk.
Salah satu guanya adalah Gua Lawa, katanya sih dulu tempat kelelawar gitu. Aku penasaran ingin masuk. Masuk lah aku. Walah, ternyata cuma gitu doang, ruangan kecil yang dibangun dari bata merah. Nggak ada tivi, nggak ada kulkas...
Ehehehe, narsis dikit yah. Biar buktiin kalau pernah ke sana. Kalau kau jeli di belakang omku ada sebuah tempat yang penuh dengan manusia. Rupanya mereka itu adalah anak-anak kelas tiga SMA, ya seumuran aku lah ya, yang sedang belajar matematika. Ternyata Sunyaragi pun bisa gandafungsi menjadi tempat belajar!
Di foto kanan, ada sebuah tiang yang kayaknya hasil pemugaran dan dicoret-coret lope-lope gitu. Awalnya aku juga mau meninggalkan jejak di situ, eh kucari di tas nggak ada pulpen/spidol. Kuurungkan niatku. Padahal kan mau nulis alamat blogku kali aja ada yang ngeklik dan bisa jadi tambahan backlink.
Agak ke atas ada gua yang besar, namanya Arga Jumut. Meskipun besar aku bingung, masuknya lewat mana sih. Kok kayaknya nggak ada pintu ya. Apa orang jaman dulu emang pada sakti-sakti jadi nggak perlu pintu buat masuk ke ruangan. Tinggal cling!
Oke selesai tur fotonya. Lima puluh ribu ya...
Mari kuceritakan sedikit sejarahnya.
Katanya, Taman Sari Gua ini didirikan atas prakarsa cicit dari Sunan Gunung Jati yaitu Pangeran Emas Zainul Arifin. Sekitar abad 17-18. Dan pembangunannya nggak sekaligus langsung jadi. Setelah itu diteruskan ketika tampuk pemerintahan berada di tangan Sultan Sepuh II Pangeran Jamaludin dan diperluas lagi oleh adik beliau Pangeran Arya Carbon Kararengan.
Makanya kalau gugling sejarah pendirian Sunyaragi, kebanyakan menyebutkan kalau Taman Gua ini yang mendirikan si Pangeran Arya Carbon itu. Padahal awal pendiriannya sudah lama. Tapi lagi-lagi itu sejarah, dan udah lama, belum tentu benar karena banyak tambahan cerita dari mulut ke mulutnya kan...
Situs ini sebenarnya menakjubkan namun memiriskan. Jelas sekali tidak terawat. Tidak banyak yang datang. Sunyi sekali. Beberapa siswa SMA yang datang untuk belajar matematika di tengah situs tak membuat Sunyaragi menjadi tak sunyi...
Loh, tadi katanya berita baik kok malah sedih? Hihihi ^^
Makanya biar Sunyaragi jadi keren, dukunglah, kalau ke Cirebon mampir gituuuu...
Alamatnya:
JL By Pass Brigjen Dharsono
Kel. Sunyaragi Kec. Kesambi
Kota Cirebon
Tiket: 5000 (mbuh resmi mbuh nggak).
Namanya Sunyaragi. Lengkapnya Tamansari Gua Sunyaragi. Sunyaragi berasal dari dua kata, sunya yang berarti sepi, sunyi, dan ragi yang berarti raga. Sunyaragi ini berbentuk taman yang terdiri dari gua-gua dan dahulu memang digunakan untuk menyepi para pandita raja dan raja Kasepuhan.
Sebenarnya, Sunyaragi ini mirip-mirip dengan Taman Sari Keraton Jogja. Bedanya, Taman Sari Jogja dibangun menggunakan batu kali dan batu kapur sedangkan Sunyaragi dibangun dengan bata merah dan batu karang. Jadi Sunyaragi batunya bolong-bolong gitu, unyu deh. Nah, hanya saja, Sunyaragi itu... hanya saja... hanya saja... ah susah menjelaskannya. Mari ikut aku ke tur via foto!
Sebelum masuk ke kompleks ada plang biru bertuliskan Taman Sari Gua Sunyaragi yang dikelola oleh Kasultanan Kasepuhan Cirebon
Setelah itu kalian akan menemui sebuah bangunan kuno, sepertinya dibangun jaman Belanda karena Belanda sempat memugar Sunyaragi. Di sini kalian akan dimintai uang 5000 sebagai bea masuk Taman Sari ini. Sedihnya, 5000 ini tanpa karcis. Bisa dibilang, tidak resmi.
Keluar dari bangunan kuno itu, kalian akan menemui taman yang... yang... nggak rapi. Fufufu, ini memperlihatkan pengelolaan yang tidak baik dan hey, duit pemasukan Sunyaragi ke mana yah? Oke. Emang banyak ya yang datang ke sini?
Ikuti jalurnya dan kalian akan menemukan bagian sebenarnya dari Taman Sari Sunyaragi. Hati-hati, pintu masuknya rendah sekali. Kalau kalian tinggi, bakal kejedot loh. Maka, merunduk ya!
Nah yang dua orang itu om dan tanteku. Boleh juga follow dia di @aryodiponegoro. Lho malah promosi twitter. Kalau yang di sebelah kanan itu, gua kecil. Saking kecilnya untuk masuk pun bener-bener harus nunduk.
Salah satu guanya adalah Gua Lawa, katanya sih dulu tempat kelelawar gitu. Aku penasaran ingin masuk. Masuk lah aku. Walah, ternyata cuma gitu doang, ruangan kecil yang dibangun dari bata merah. Nggak ada tivi, nggak ada kulkas...
Ehehehe, narsis dikit yah. Biar buktiin kalau pernah ke sana. Kalau kau jeli di belakang omku ada sebuah tempat yang penuh dengan manusia. Rupanya mereka itu adalah anak-anak kelas tiga SMA, ya seumuran aku lah ya, yang sedang belajar matematika. Ternyata Sunyaragi pun bisa gandafungsi menjadi tempat belajar!
Itu rambut apah brokoli yahh? |
Di foto kanan, ada sebuah tiang yang kayaknya hasil pemugaran dan dicoret-coret lope-lope gitu. Awalnya aku juga mau meninggalkan jejak di situ, eh kucari di tas nggak ada pulpen/spidol. Kuurungkan niatku. Padahal kan mau nulis alamat blogku kali aja ada yang ngeklik dan bisa jadi tambahan backlink.
Agak ke atas ada gua yang besar, namanya Arga Jumut. Meskipun besar aku bingung, masuknya lewat mana sih. Kok kayaknya nggak ada pintu ya. Apa orang jaman dulu emang pada sakti-sakti jadi nggak perlu pintu buat masuk ke ruangan. Tinggal cling!
Oke selesai tur fotonya. Lima puluh ribu ya...
Mari kuceritakan sedikit sejarahnya.
Katanya, Taman Sari Gua ini didirikan atas prakarsa cicit dari Sunan Gunung Jati yaitu Pangeran Emas Zainul Arifin. Sekitar abad 17-18. Dan pembangunannya nggak sekaligus langsung jadi. Setelah itu diteruskan ketika tampuk pemerintahan berada di tangan Sultan Sepuh II Pangeran Jamaludin dan diperluas lagi oleh adik beliau Pangeran Arya Carbon Kararengan.
Makanya kalau gugling sejarah pendirian Sunyaragi, kebanyakan menyebutkan kalau Taman Gua ini yang mendirikan si Pangeran Arya Carbon itu. Padahal awal pendiriannya sudah lama. Tapi lagi-lagi itu sejarah, dan udah lama, belum tentu benar karena banyak tambahan cerita dari mulut ke mulutnya kan...
Situs ini sebenarnya menakjubkan namun memiriskan. Jelas sekali tidak terawat. Tidak banyak yang datang. Sunyi sekali. Beberapa siswa SMA yang datang untuk belajar matematika di tengah situs tak membuat Sunyaragi menjadi tak sunyi...
Loh, tadi katanya berita baik kok malah sedih? Hihihi ^^
Makanya biar Sunyaragi jadi keren, dukunglah, kalau ke Cirebon mampir gituuuu...
Alamatnya:
JL By Pass Brigjen Dharsono
Kel. Sunyaragi Kec. Kesambi
Kota Cirebon
Tiket: 5000 (mbuh resmi mbuh nggak).
♥♥♥
♥♥♥
Sumber foto:
Kamera Sony DSC-W100 milik nyokap yang saya rampok.
Kamera Sony DSC-W100 milik nyokap yang saya rampok.
Referensi:
yang aku tahu cuma keraton aja di sana
BalasHapusbaru tahu dari una nih soal sunyaragi ini
kapan2 ke cirebon mau coba mampir ah, bosen abisnya stiap ke cirebon, grage lagi grage lg yg disambangi #anakmol
hahay ini mah tempat nongkrong dulu waktu sekolah disono Un, kl malem rame ada yg pacaran, mabok2 an, gitaran, kalo kamu jeli di belahnya ada pujasera, nah di depannya itu ada masjid, nah di belakangnya banyak sekolahan, nah itu sekolah STM ku dulu :p
BalasHapuspokoknya sunyaragi itu gak terawat .. hoax .. :p
wuaa saingan nih mba. aku juga mau nulis tentang Sunyaragi buat giveaway Kakakin loh. tapi masih draft. hehehe
BalasHapussukses yo giveawaynya :)
Ga boleh corat-coret x. Dan bukan rezeky kamu. Ngerusak tau nantinya. Yang ada kalo iah kamu ninggalin jejak, nulis alamat blogmu di tembok tersebut yang ada kamu di ontrog. Nanti dimarahi, suruh ganti, suruh bersihin dan lain2. :d
BalasHapusuntung una gak bawa spidol atau pulpen :P
BalasHapusah, untung pulpenmu tidak ada una. kasian temboknya udah pengen menangis gitu :(
BalasHapussaya juga mo ikut, mau kuperkenalkan benteng rotterdam....hayooooo
Kok keren postinganmu Na?
BalasHapusBisa menang dong?
Walah Na, mbok sekali2 jangan menang gitu? HEhehe
Ntar deh, klo ke Cirebon tak mampir.
Soale belum pernah ke sana sih :D
Semoga menang ya Na
aku belum pernah ke cirebon un...kalo lewat pernah...hehe...eh, ojo melu2 corat-coret sembarangan lho un...ndak kuwalat...itu kan tempat bersejarah lho...pasti ada penunggunya juga....hihi...
BalasHapusAku udah ke Kraton, masjid Merah Panjunan, tapi ke Sunyaragi belum.
BalasHapusMemang di sana itu banyak yg minta atau maksa secara halus, aku juga sebel ke masjid kok juga dimintain duit alasan buat beli sapu, buat ijin moto. Banyak yg harus dibenahi di sana.
Trims ya Una, kucatat sebagai peserta
mantab una ulasannya nih. itu ada bentuk gua yang terakhir, ko bentuknya kaya monster yaa. Ternyata akan selalu ada yang bisa diambil dari setiap perjalanan dan ya Un. Sukses buat GA nya
BalasHapus@Tiesa Ahahaha grage tempat main jaman aku kecil kalo ke Cirebon. :D
BalasHapus@Stupid monkey Lhooo mas pernah sekolah di Cirebon tho...
BalasHapus@Syifa Azz Waaaa ufufufu, untung aku duluan :p
BalasHapus@Faizal Indra kusuma Hahaha, berpikirnya terlalu visioner. Kayaknya orang Indo gak akan kayak gitu...
BalasHapus@Corat - Coret [Ria Nugroho] Nyeselll...
BalasHapus@hima-rain Aku udah pernah ke sana :p
BalasHapusBanyak hantu kan...
@nique Yeeee... semoga menang :p
BalasHapus@Mami Zidane Hihihi lewat karena mudik ya?
BalasHapus@Monda Iya, terlalu parah mbak :(
BalasHapus@@yankmira Agak horor ya bentuknya... :D
BalasHapuswah lengkap nih~
BalasHapussiap" menang ^^
yah keduluan una iih.. harus cepet2 pindahin foto nih.. heehehhe
BalasHapusguanya bentuknya "aneh" ya un
@jiah al jafara Amiiin :D
BalasHapus@amel Emang mbak mau sunyaragi juga?
BalasHapusseru juga nih perjalanan ke cirebonnya... sudah dipulangin belum kameranya... ;0
BalasHapusWaaaah saya baru sempet ke Keratonnya aja. Ke Sunyaragi sih belum pernah. :(
BalasHapuswah saya belum pernah ke Cirebon sih. Tulisan ini menjadi referensi yang cukup lengkap bagi mereka yang ingin ke cirebon khususnya bagi yang ingin berwisata.
BalasHapusWah... kenangan masa kecil nih...
BalasHapus@Stupid monkey Cerebon hahaha....
BalasHapusjadi ingat sama sate kalong n tahu genjrotnya mbak :D
lihat foto fotonya, jadi pengen ke sana nih :)
BalasHapussukses buat kontesnya ya
aah ga enak ke sini sepi, panas, ga ada jajanan, enakan ke Mall :D *ditoyor*
BalasHapushahaha... dalem gua gak ada tv gak ada kulkas ya.. ya iyalaaaaaaahhhh... :P
BalasHapuspernah kesini duluuuuuu jaman masih muda masih smp... penuh kenangan euy...
BalasHapuswah jadi pengen kesana deh mbak una.
BalasHapusitu yang coret-coret -___-"
Belum pernah ke sana. Ingin sekali kesana jadinya
BalasHapusgambar gamelannya lovely...
BalasHapus@Tebak Ini SiapaHantu? hum, selama dua bulan di sana belum pernah liat una. semoga kagak amin. waktu una datang emang liat?!! ;))
BalasHapus@hima-rain Nggak. Hahahahaha... Ayo mbak ke sanaa, kalau ketemu hantu kasi tau yak x)
BalasHapus@applausr Belum, wkwkwk. Ngerampok mah gak pake balikin :p
BalasHapus@Ayu Welirang Ayo ke Sunyaragi! #dutasunyaragi
BalasHapus@Fifin Ga usah ke cirebon mas... panas... ahahaha x)
BalasHapus@yusufabdullahachid Orang cirebon yah :)
BalasHapus@ely meyer Doakan menang hihi :)
BalasHapus@NF Hahaha, besok kubikinnya mall di sebelahnya x)
BalasHapus@Arman Mau ngisiin tivi sama kulkas?
BalasHapus@Bunda Kanaya Wah dah lama banget ya :)
BalasHapus@uchank Ke sini dong jangan di Sulawesi terus hehe x)
BalasHapus@Aditya Eka Prawira Lha mbok ke sana... :P
BalasHapus@Ririe Khayan Lovely mananyaaaa~
BalasHapusWahhhhh calon pemenang nich...sempat kopi saya muncrat, saat baca di dalam gua lawah(kelelawar) itu biasa-biasa aja, ngak ada tv,kulkas heee...sukses membuat saya ngakak una
BalasHapus@Budi Arnaya Hahaha, tapi gak sampe tumpah kan isi segelasnya? :P
BalasHapusgimana kalo dibandandingkan dengan kota2 di kalimantan...??
BalasHapusmasih berani bilang sepikah...??
;P
iiih nggak terawat ya. Padahal eksotis. semoga pemkotnya baca ya, terutama orang pariwisata :) nice tour beibeh :*
BalasHapusnih [Rp.50.000] hehe
ga begitu suka jalan2 ke tempat seperti ini, apalagi ke makam2, liat gapuranya aja mimi udah takut...trus tu ada gua2nya, tiba2 muncul "sesuatu" kan ga bisa lari kemana2 #parnotingkatdewa
BalasHapusweewww, ada Gypsi ziarah ke walisongo... hihi.
BalasHapusBerita buruknya bener2 bikin sedih, koq segitunya yah... ngenesss.
Koq avatarmu ganti wedush?
@Tebak Ini Siapapernah dong .. ngiri ya .. :p
BalasHapusmba Una sudah pas jadi guide ne mba :D
BalasHapuskeren rambutnya eh salah keratonnya hehehe
BalasHapusUna, yang Arga Jumut itu bentuknya serem banget yah, kayak monster, kalo malam serem gak sih di situ? :D
BalasHapusSukses di kontesnya ya Una :)
keren..keren...
BalasHapusguanya keren ya mbak :) - cirebon jauh pisan yak hehehehe suksess untuk ganya mbak una :)
BalasHapusgudlak wae lah ma giveawaynya
BalasHapusoi ke kraton solo wae :D
Ibu juri datang... :D
BalasHapusSusunan batu karang itu keren-keren ya :D
Mungkin itu memang bukan ditujukan untuk didiami manusia ya, lubangnya kecil-kecil :)
Hihihi...una makin lama makin keren aja nech postingannya...apalagi kalo untuk kontes...sepertinya kandidat juara nech hehe....
BalasHapuswahh kalo ngga terawat gitu jadi males yach mau datangnya...ntar udah jauh2 kesana kalo ngga menarik malah nyesel heheh....
Selamat yaa mbak una menang di kontes na bu monda :D
BalasHapusAsyiikk rek traktiran :D
apaan tuh duitnya cm ribuan...
BalasHapus:P