Ia yang Berinisial HM

"Wa qulu qaulan sadida."

Kalimat yang seringkali dia ucapkan. Aku sendiri kurang tahu bagaimana alihaksaranya, tapi sependengaranku begitu. Katanya, arti kalimat itu ialah 'kalau bicara harus yang simpatik'. Dulu aku tak paham kata-kata aneh, tapi aku memahami kalimat itu sebagai 'kalau bicara harus yang baik'. Aku tidak tahu kenapa ia sering menasihati aku seperti itu. Mungkin aku kalau ngomong suka asal kali ya.

Ia merupakan orang yang pertama kalinya mengajakku naik motor. Sebelum itu aku tak pernah naik kendaraan beroda dua karena di ibukota --kota aku tinggal-- ayah dan ibuku hanya mempunyai sebuah mobil biasa. Sekalinya aku ke kotanya, aku diajak naik motor, diboncengnya keliling sawah. Muter-muter. Melihat rumah-rumah kampung di Jogja. Aku senang sekali.

Aku dekat dengannya tapi aku tak pernah bertemu dengan orang tuanya, ia pun tak pernah memperkenalkan saudaranya kepadaku. Katanya sih, sudah tiada semua. Dan ia pun kini sudah mengikuti orang tua dan saudaranya. Aku ingat waktu upacara kematiannya, aku tak menangis. Sedih pun tidak. Senang malah. Apalagi mengetahui ia meninggal setelah menunaikan shalat subuhnya.

Andai ia membaca tulisanku, dan aku membayangkan konversasi imajiner seperti ini:

"Kenapa aku kamu tulis dalam ceritamu?"

"Karena kamu berharga. Syarat giveawaynya gitu, sih."

"Kenapa aku berharga?"

"Karena... kalau tidak ada kamu, tidak ada ayahku, kalau tidak ada ayahku, tidak ada aku. Boncengin naik motor lagi dong, Mbah..."

"Emoh. Dulu sih kamu kecil, sekarang kamu berat gitu."

"Buuuu..."

"Yo wis yo wis, wa qulu qaulan sadida ya, kalau bicara harus simpatik..."

♥♥♥

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway The Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain".
 

HM inisial nama mbah dari bapakku~ rahasia namanya hehehe x) 

Note: Hehehe, kalau post Mbak Maya ada tentang naik motor dan ini juga ada, bukan karena kebetulan, tapi memang atas izin Tuhan, ha ha ha~