Berpikir Alternatif
"Kowe ki yo, dadi wong ki sing berpikir alternatif," ribuan kali bapakku menasehati itu. Sampai bosan aku dengarnya.
Di pikiranku dulu, berpikir alternatif itu berpikir aneh! Bapakku itu sering berargumentasi mengenai hal-hal yang menurutku nggak orang lain pikirkan. Misalnya, waktu itu dia ngedumel sendiri kenapa pengobatan herbal dan dukun disebut sebagai pengobatan alternatif. Ia bingung, padahal kan pengobatan herbal dan dukun itu sudah ada sebelum ada dokter, jadi kenapa bukan dokter yang disebut sebagai pengobatan alternatif?
Pernah juga bapakku debat sama temannya budeku mengenai sel penyakit di dalam tubuh. Kalau kata bapakku, kalau ada orang sakit kanker sebenarnya sel kankernya jangan dibunuhin. Sel kanker pun berhak hidup. Rame tuh ya teman budeku debat sama bapakku. Tapi kan, penderitanya jadi menderita, kata teman budeku. Eh kata bapakku, emang manusia mau kalau sembarang diputus hak hidupnya? Kalau nggak mau kenapa musnahin sel kanker yang berhak hidup juga. Teman budeku cuma, "Ya sana jadi aktivis pendukung sel kanker!"
Jadi, berpikir alternatif itu apa sih?
Aku cuma nemu yang bahas mengenai berpikir alternatif secara definitif di sini. Di sana ditulis bahwa paradigma berpikir alternatif merupakan paradigma yang menerima adanya perbedaan. Pendapat benar dan salah tidak akan dihakimi oleh para pemikir alternatif, dan malah dijadikan sebagai alternatif itu sendiri. Ditulis pula bahwa berpikir alternatif itu berarti memahami konsep 'rahmat bagi semesta alam'.
Di alam ini banyak alternatif dan menurutku orang yang mencari alternatif itu orang yang mengerti konsep 'rahmat'. Makanya, manusia dituntut untuk terus 'iqra' dan 'iqra'. (Iqra = baca, tapi arti luasnya ga cuma baca sih, opo yo, bisa melihat, meneliti, cari tahu hal baru. Gitu deh ah.) Makanya aku sebel banget sama orang yang ngerasa bener sendiri, fufufu... Ngga ngerti arti perbedaan di dunia, huft. <- lah ini bukannya termasuk ngerasa bener, Un? Hahaha, iya sih. :P
Mungkin berpikir alternatif lebih dikenal dengan thinking outside of the box kali ya. Berpikir tidak sesuai orang umum lainnya karena yakin yang di luar box itu akan lebih solutif atau lebih oke dari yang inside the box. Inilah paradigma berpikir orang-orang kreatif yang menghasilkan karya-karya kreatif. Ya kan ya? *ngga yakin dewe*
Berpikir alternatif juga kalau kata Pak Mars: anti biasa.
Tapi kalau dilihat-lihat bukannya kebanyakan orang pengen berpikir beda ya. Pengen beda gitu. Kalau kebanyakan orang pengen beda, berarti sama dong, udah nggak anti biasa lagi dong, @_@ Yaaa relatif dari mana sudut pandang ngeliat alternatif apa nggak-nya dari mana, fufufu. Ini ngomong opo sih aku? Hahaha... mbuh.
Yaaa yang penting jadi orang yang berpikir alternatif dan selalu kreatif aja kali ya. Dan semoga kita selalu mengerti akan nilai ampuh kontemplasi. Hihihi, ya sudah deh. Aku sendiri bingung ini inti tulisane opo, wkwkwk. Bye bye!
Mungkin berpikir alternatif lebih dikenal dengan thinking outside of the box kali ya. Berpikir tidak sesuai orang umum lainnya karena yakin yang di luar box itu akan lebih solutif atau lebih oke dari yang inside the box. Inilah paradigma berpikir orang-orang kreatif yang menghasilkan karya-karya kreatif. Ya kan ya? *ngga yakin dewe*
Undangan nikah berbentuk paspor hasil berpikir alternatif. Jariku bagus ya. |
Berpikir alternatif juga kalau kata Pak Mars: anti biasa.
Tapi kalau dilihat-lihat bukannya kebanyakan orang pengen berpikir beda ya. Pengen beda gitu. Kalau kebanyakan orang pengen beda, berarti sama dong, udah nggak anti biasa lagi dong, @_@ Yaaa relatif dari mana sudut pandang ngeliat alternatif apa nggak-nya dari mana, fufufu. Ini ngomong opo sih aku? Hahaha... mbuh.
Yaaa yang penting jadi orang yang berpikir alternatif dan selalu kreatif aja kali ya. Dan semoga kita selalu mengerti akan nilai ampuh kontemplasi. Hihihi, ya sudah deh. Aku sendiri bingung ini inti tulisane opo, wkwkwk. Bye bye!
♥♥♥
*ditulis pas lagi gatel pengen ngetik tapi nggak ada PR dan nggak ada ide nulis di blog. Eh, salah. Ide tuh di mana-mana. Akunya aja gak bisa nangkap. Akhirnya nulis ini deh :P
kalo nati nikah pastinya kamu juga pengen berbeda dari yang lain dong na :)) itu undangannya unik banget. hehe
BalasHapus@Asep Saepurohman Kenapa harus nanti nikah buat berbeda? @_@
BalasHapusngga gampang un untuk bisa berpikir alternatif itu @_@
BalasHapusmakanya bener tuh harus banyak iqra, biar makin banyak ilmunya, jd bisa mengulik halhal biasa jd ngga biasa *eh apa ngga gitu yah*
@Tiesa Hihi iya bener, harus tetep belajar :D
BalasHapusselain belajar, mesti gimana lagi Na biar bisa mikir anti biasa eh alternatif?
BalasHapusSeneng rasane nek ketemu wong sing bisa mengapresiasi cara berpikir alternatif kuwi, karena susah juga dapat lawan berpikir yg pas.
BalasHapusSeringnya malah kita dianggap aneh dan malah di cap kurang gawean, istilah sing wis lumrah kok diutik2. Padahal bagi yg berpikir alternatif, meluruskan hal yang keliru itu sebuah keharusan, meski kadang nggak ada yang ngrespon.
Dan berpikir alternatif adalah sesuatu yang wajar dan masuk akal...
========================
Tidak biasa, biasa dan Luar Biasa itu masih termasuk biasa saja...
Diluar itu ada "anti biasa..."
@nicamperenique Hahahaha...
BalasHapusNi ra pati ikhlas meh muni "anti biasa"... :D
mksdnya, jadi kalau pikirannya macet ada pikiran lain namun dengan tujuan yang sama kali yak #inspirasasi kemacetan jakarta
BalasHapusxixixixi
@nicamperenique Belajar dan kontemplasi. Selanjutnya ya dipikirkan. Setelah itu diejawantahkan dalam bentuk pikiran, tulisan, maupun karya lain ^^
BalasHapus@marsudiyanto Bwahahaha...
BalasHapus@marsudiyanto Iya Pak. Lawan berpikir yang menerima pikiran alternatif juga susah nyarinya :D
BalasHapusBener Pak. Kadang-kadang berpikir alternatif dianggap kafir. Yang nganggep itu yang nggak ngerti arti: agamamu agamamu, agamaku agamaku. Padahal maksudnya itu kan disuruh saling menerima pendapat, fufufu.
Oke Pak, salam anti biasa! :p
@naspard Bener, jadi punya solusi lain gitu x) Itu juga berpikir alternatif hehe~
BalasHapusKadang orang kita juga suka pelik, jalan sudah jelas2 lurus di depan, tapi lebih suka ambil jalan memutar yang lebih jauh ..
BalasHapus@Fahrie Sadah Mbulet?
BalasHapusYang nganggep jelas-jelas lurus di depan juga ngga menerima perbedaan pendapat tuh, ahahaha. Semua kan relatif :p
berpikir alternatif itu supaya kita menjadi kreatif... hallah... opo seeeh.....
BalasHapus@Bunda Kanaya Yuhuu xD
BalasHapusih lucu yaa... jadi terinspirasi :D
BalasHapus@Syifa Azz Eh kok lucu sih. Ini postingan serius, ahahaha!
BalasHapusIntinya mungkin sama saja ya Un, yaitu mencari penyelesaian masalah dengan cara yang tidak umum, setelah cara-cara yang biasa tidak berhasil..
BalasHapuskok aq baru dengar istilah ini ya?? soale selama ini berpikirnya yang wajar2 aja *dasar ga kreatif* huehehehe
BalasHapusSulit ya, kalo "disuruh" untuk berpikir alternatif. Apalagi pikiran kita enggak fokus. Kalau pikiran kita sedang fokus sekalipun, berpikir alternatif juga enggak mudah. :3
BalasHapus@marsudiyanto Nah ini Pak Mars, ada lawannya Una sekarang..berpikir dan bertindak alternatif sering di anggap memberontak dari pagu..tatanan..selama itu masih dalam koridor yg di maksud Una agamamu agamamu...agamaku..agamaku...hutangmu ya hutangmu..alternatif adalah prespektif yang menuju pembaharuan. Kalau kata Una kontemplasi..dan kata Una suka bilang sama saya "orang tua seringnya tidak suka perubahan". Padahal Ibu Bapak saya yg tdk paham arti kontemplasi tapi sdh bertindak untuk membuat perubahan pada anak-anaknya agar menjalani hidup yang tidak seprti biasa orang tuanya...
BalasHapuskira kira ada nggak ya kursus agar otak kita bisa berpikir alternatif, hehe
BalasHapuskalo ada aku mau daftar lah un, biar bisa lebih kreatif nih, hihi
Ah mau buat alternatif 1,alternatuf 2,alternatif 3 dst ... biar bisa belajar berfikir alternatif ^-^
BalasHapushahaha.. itu mantap, betul juga kalau dokter itu yg adalah sebetulnya pengobatan alternatif :))
BalasHapusyang penting jadi orang yang berpikir alternatif dan selalu kreatif? hmm... mungkin yg penting jadi orang berpikir dulu. baru ke tahap itu :)
Ngapain juga berpikir alternatif kalau bisa pakai cara yang lebih mudah (sisi Phlegmatis)...
BalasHapusEh, sepertinya berpikir alternatif itu keren ya. Akan saya coba (sisi Sanguin)...
Aduh, pokoknya saya nggak bakalan ikut-ikutan. Saya punya pikiran sendiri! (sisi Koleris)...
Sepertinya cara biasa akan lebih bagus, kan hasilnya sama saja. Daripada bikin yang alternatif tapi banyak yang nggak ngerti (sisi Melankolis)...
*)Falzart lagi dilema...
@Ririe Khayan Bwahahahaha... Mbak Rie kan juga salah satu lawanku. :P
BalasHapusBerarti orang tua Mbak Rie itu berpikir alternatif. Buktinya punya pemikiran apa tuh, karena ngga bisa warisin harta jadi warisin pendidikan aja? Dan di desa mbak kan dulu jarang yang sekolah.
Berarti ibu bapak mbak oke tuh. Ortu mbak lho ya... Bukan mbak :P Hahahahhaa~
@NF Iya, sama saja. :D
BalasHapus@Tarry KittyHolic Hehehe mungkin dalam hati itu wajar, tapi bisa jadi kadang alternatif loh ;)
BalasHapus@Wahyu Prakoso Hehehe, bener kalo pikiran pusing, mikir aja susah :D
BalasHapus@Mami Zidane Kalau ada, dunia akan lebih mudah ahahaha. Yang penting mikir aja sih mbak :D
BalasHapus@Marchia Diandra Hehehe nda usah gitu kali :p
BalasHapus@Pakacil Hehehehe :p
BalasHapusYappp, yang penting mikir wkwkwk~
@Falzart Plain (ɐdɐıs-ɐdɐıs uɐʞnq) Terserah. Bebas kok. Tapi kamu orangnya koleris ya? *just asking*
BalasHapushmm berpikir alternatif.. ya mungkin harus bisa melihat dari sisi yang lain atau dari sudut pandang yang lain ya..
BalasHapusnamanya juga alternatif jadi bisa sebagai pertimbangan juga..
*kok jadi pusing sendiri hihihi..
@Ne Margane Iyap hihi. Nda usah pusing laaa~ :P
BalasHapusalternatif karo kreatif karo nrimo karo kepekso bedane apan ya??? wkwkwkwkwkwkwk
BalasHapus@Kaito kidd Nrimo ro kepekso? Bedo lah... Nrimo yang bener ya yang ikhlas. Kalo kepekso ya nrimo gak ikhlas. Huuu~
BalasHapusJari Una bisa buat alternatif korek kuping gak yaaaa? :P
BalasHapuskalau menurut saya mbak, berpikir alternatif ialah ketika ada suatu masalah yang ketika didiskusikan tak ditemukan jalan keluar, sehingga ada 1 orang atau 2 orang mungkin yang memberikan jawaban dari masalah tersebut, yang dimana jawabannya tersebut tak dipikirkan oleh anggota yang lain.
BalasHapusthink out the box, bisa jadi juga mbak:)
@Tebak Ini Siapa poiyok. . .(rodo suwe balese isoh ra :((
BalasHapuslemot ki gonaku :(
@Ayu Welirang Bisa dong, kadang aku juga pake pensil.
BalasHapus@Endi Betul mas. :)
BalasHapus@Kaito kidd Iyo lah. Kalau orang jawa banyak yang nrimo karena pekewuh, nah kuwi kepekso. Menurutku sih...
BalasHapusBales opo sing suwe sih?
apakah sama artinya dengan berfikir kreatip ataw aout of the box?
BalasHapus@Pencerah Mbuh... nda dibaca. Huhuhu...
BalasHapusBerpikir 'alternatif', berpikir tidak biasa atau 'out of the box' hak-hak orang bebas saja.
BalasHapusSelama hasil berpikirnya bisa dipertanggungjawabkan dan memang untuk kepentingan orang banyak.
Kalau tidak bisa sih menurutku pribadi bukannya berpikir 'out of the box' ya. Tetapi malah jadi ngawur.
Saya tertawa baca perkataan mengenai dokter kan munculnya belakangan setelah dukun, kenapa tdk disebut ilmu alternatif ya, hahaha. Weleh-weleh, menarik juga.
Karena bedanya dokter dengan dukun adalah, ilmu kedokteran semuanya didasari dengan evidence-based. Haha, tidak semuanya yang 'pertama' muncul adalah menjadi yang paling benar. :D Kalau begitu, bisa-bisa sampai sekarang kita menganggap bumi tuh pusat alam semesta ya... :D
Menarik juga ini untuk dibaca. Saya baru ngikutan bbrp minggu. :D
Happy writing!
@love_sand Hihihi yang penting sih berpikir mbak. Ngawur juga alternatif tuh tapi gak solutif, hahaha.
BalasHapusIya juga, hihi. Tapi dukun yang 'benar' belum tentu ngga benar lho mbak. Belum bisa dibuktikan saja.
Wah terimakasih ya sudah mampir, nanti aku mampir ke sana juga. Mau pergi dulu hehe xD
Happy writing! :)
mbak'e nek arep mbuat bannere ting pundi yo?
BalasHapus@Alwand Ahmad Urkhan Banner yang gif di kanan itu? Aku pakai photoshop mas. :D
BalasHapuskok Inisialnya HR, bukan UX una dan X.... :)
BalasHapusSongonk! Masa harus slalu ngomong ma org yg berpikiran sepadan? Kan kasian mereka yg berharap mau belajar ke kita! Alternatif, gk hrus pinter pilah-pilih, tp juga bs melengkapi kekurangan2 yg ada!
BalasHapus#klo ngomong gitu, jd gue yg sotoy
bhahaha
sepertinya suamiku masuk ke kategori berfikir alternatif...makanya klo diskusi sama aku sering berantem hihihi....
BalasHapusFufufu...
BalasHapusIkutan berfikir alternatif ah, kalo lagi jalan2 kan sukanya cari jalan tikus, jadi jalan alternatif deh d8-D
aku mau buka alternatif ah, alternatif blog, wew :p
BalasHapusBerpikir alternatif adalah berpikir kreatif. Tidak hanya satu tapi ada alternatif lain jika yang satu gagal. ( itu contoh dalam mencari jalan keluar )
BalasHapusKayaknya seru tuh perdebatan sel kanker dipublikasikan. Benar dan salah kesepakatan. Mungkin ada benarnya juga sel kanker dibiarkan hidup, biarlah sains modern yang mengungkapkannya.
HR itu singkatane opo tho ? :)
BalasHapusalternatif, kreatif, inovatif, hmm.. menghasilkan prestasi dan kreasi yang penuh inovasi :D
BalasHapusOh, sama pengertiannya dengan out of the box gitu ya :)
BalasHapusMungkin semacam inilah cara pikir Producer film horor Inondesia. Berpikir Alternatif :p
@Lidya - Mama Pascal Huihiiw maunya sih UB. Una - Bae Yong Jun ahahaha~
BalasHapus@eksak Emang aku bilang gitu yahhh?
BalasHapusYa pokoknya saling menerima pendapat gitu lah. Sotoy lu! *songong kabeh nak iki wkwk*
@Nia Hahaha, asik dong berantem diskusi mah x)
BalasHapus@Anak Rantau Jadi masnya tikus?
BalasHapus@Stupid monkey Huuuu, maksudnya apa sih mas? Hahaha~
BalasHapus@HP Yitno Benar sekali x)
BalasHapus@ely meyer Gatau wkwk nama yang manten, ra kenal...
BalasHapus@cah_kesesi_ayutea Yaaap pastinyaa~
BalasHapus@Ageng Hahaha awalnya alternatif tapi sekarang udah nggak lagi :D
BalasHapusSalah satu cara biar bisa berpikir alternatif: mengalami kesusahan. Kalo susah, jadi mikir cara mengatasi kesusahan. Cara pertama gagal, mikir cara kedua. Kalo gagal lagi mikir cara ketiga. Lama2 biasa memikirkan banyak solusi untuk satu masalah. Eh, komenku nyambung gak sih?
BalasHapusalternatif itu mencoba hal lain ya mbak hehehehe - alternatif jalan jalan murah meriah
BalasHapusalternatif jajanan murah meriah
hehehee memang sedikit bingung saya <--- karena perbedaan persepsi nich tapi sepertinya mbak unah lagi berfikir alternatif nih waktu nulis ini <--- hehehehe
Yup, buat gue berpikir alternatif itu ya thinking outside of the box.
BalasHapusMemikirkan hal2 yang unik, aneh, dan jarang banget dilakukan sama orang2.
Asal, masih wajar aja, jangan yang sampai ektrem2 banget :D
Btw, keren ya undangan nikahnya.
Maaf, tapi tidak termasuk jarimu, wkwkwkwk... :)))
Wuuiihh Una blognya udah penuh sama cring-cring. di tools alexaku juga bintangnya lima. Hebat kamu Un. Sori yo nembe iso mampir rene neh. Aku saiki neng Tegal Un. belajar boso ngapak.
BalasHapusUn.. Un opo kui neng tulisan terakhirmu.. konstipasi. ra iso Eek?? hehe
Bapakku ya sering aneh gitu juga. Kadang jalan pikirannya beda sendiri.
Selain baca artikel, aku kan juga baca semua komen, na! Jd tau apa pendapat org2! Bhahaha
BalasHapuskalau dari contoh Bapakmu.. itu lebih berpikir jernih dan logis (sehingga jadinya tidak biasa) Jadi pikiran pikiran yang mendasar, tapi bisa diterima logika. obat traditional lebih dahulu dari dokter, maka yang alternatif adalah dokter. (betulkan). Tapi bisa salah kalau contextnya jaman sekarang, setelah obat traditional lama sudah ditinggalkan dan sekarang baru muncul lagi. maka giliran obat traditional yang disebut sebagai alternatif.
BalasHapuskenapa tulisan di bawah fotonya malah bilang jari lu bagus sih.. bukan undangannya yang bagus? hauhahaha
BalasHapuswaduh aku bisa gak yak berfikir alternatif? *mikir* hahahahaha..
BalasHapusBapaknya Una salah seorang pemikir alternatif sejati. Sampai sel kanker saja harus dibiarkan hidup..
BalasHapusBanyak cara dalam berpikir, mengikuti arus orang banyak, arus orang sedikit dan minoritas..Kalau mengikuti arus berpikir orang banyak kita akan disebut normal. Orang normal mah biasa-biasa saja, jarang menarik perhatian...Beda kalau berpikirnya out of the box, orang akan memperhatikan sebab beda dengan mereka. Berpikir alternatif ada yg di approve rame-rame olah arus banyak ini, dan tak sedikit yang ditentang...
Tapi para perubah jalannya sejarah tak pernah datang dari orang normal..Coba pikirkan tokoh-tokoh terkenal, cara berpikir mereka semua keluar dari cara berpikir orang banyak kan?
Nice posting Un :)
Eh undangannya unik tuh, keren malah... punya kamu emang na? Pasti yg punya travell addict deh *sotoy*
BalasHapushahah ... ujungnya rumit juga yah
BalasHapusbeda yang benar2 beda ga ada :D
xixixi ketauan saya gak ikhlasnya hahahaha ...
BalasHapusbwahahak.
BalasHapuskocaks tuh bapakmu.
mosok sel kanker jangan dibunuh.
nanti yang terbunuh orang nya.
haha.. tak kirain bener-bener paspor jenis baru.. ternyata undangan nikah to...
BalasHapusberpikir alternatif sama juga mencari jalan alternatif untuk menuju suatu tempat yang sama. mau menempuh manapun ujungnya tetap sama, hanya caranya saja yang berbeda #tsaaahh... kata-kataku ternyata berwibawa, hehe
salam
berfikir di luar dari biasanya, out of the box kalo kata orang bilang. tapi emang ga mudah, perlu di latih. dari mulai pola pikir kita yang sendehana, menjadi sebuah kebiasaan nantinya. makanya ayahmu berusaha mengajarkan dan mengingatkan.
BalasHapusembae wong endi, jogja ta solo. sing pesti wong jowo yo. keren ebese mba, ngajari sampean berpikir alternatif. aku yo pengen koyo ebese sampean mba, dadi mikire ga ajek. mikire luas.. suwun yo mba, salam kenal teko aku.
BalasHapusHah? Siapa tuh yang mendukung kehidupan sel-sel kanker? Hehe... Baik hati banget ya :D
BalasHapusAku cenderung jarang berpikir alternatif, hehe...
Tapi gak sedikit orang yang berpikir alternatif itu yang kadang suka sok-sok kritis, maunya beda terus sama yang lain ... justru gak menghormati perbedaaan
BalasHapus*lagi sensi sama orang yang ngaku berpikir alternatif, neh*
cari jalan alternatif buat koment ^^
BalasHapusngga nemu :D
alternatif bisa diartikan kreatif g yah?? =="
hem, gimana jadinya kalo ada paspor nikah??
Unaaa, aku jadi mikir bagaimana berkomentar alternatif yang unik dan anti biasa di sini....
BalasHapusAda aja.... si Una ah...
@Tebak Ini Siapa Iya mbak, sapa tahu tikusnya jadi obat alternatif wkwkwkw.... (jan ngawur tenan :D)
BalasHapus@Stupid monkey Alternatif blog, maksute nulis dibuku diary kang wkwkwkw.... :p
BalasHapusha nek koyo mengkono sel kankere dikon melu program transmigrasi wae ben menghuni planet wedus opo tikus ngono
BalasHapusHahahaa ..
BalasHapusKlarifikasi : nama lo mirp2 ama kak uswah sih kak, bedanya kakak Una rambutnya lurus *ngakak, kak uswah pake kerudungan ..
*peace
hahaha ..
berpikir kreatif meski tak ada ide, jadlah postingan ini .. hehehe
btw, jarimu bagus kak :P
aku juga bingung ah. . .. berhubung skarang lagi capek nih badan. .. jadi alternatifnya tidur x yak. . . wkwkkwkwkkk
BalasHapuspasrah gitu yah jawaban bapakmu... ckckck... bingung mau bilang apalagi. :D
BalasHapus@Millati Indah Nyambung kok. Lagian kalau nggak nyambung, bakal disambung-sambungin kalau di sini hihi :D
BalasHapus@ekoeriyanah Hahaha jangankan kamu mas, aku sendiri bingung tulisanku ini maksudnya apa @_@
BalasHapus@Zippy Huaaa siallll :(
BalasHapus@Yan Muhtadi Arba Hihihi ndak apaaa, sibuk yaaa mas? :D
BalasHapus@eksak Oke deh. Kok sendirinya ngga menerima pendapat orang lain? Hahahahaha, mbuh ah. Lagi males ngeyel2an @_@
BalasHapus@aw Hehe yap. Lho kok mase ganti nama?
BalasHapus@Arman Hahaha soalnya pasti yang dikomentarin undangannya. Fufufu jariku enggak @_@
BalasHapus@niee Hehehe gatau :p
BalasHapus@Jurnal Transformasi Iya juga ya mbak. Hihihi thanks jugaa x)
BalasHapus@s y a m Bisa aja petugas imigrasi ahahaha. Nggak ding.
BalasHapus@Iskandar Dzulkarnain Benar sekali. Semua itu relatif.
BalasHapus@nicamperenique Wuo o kamu ketahuan :p
BalasHapus@Labbay Modjo Lelo Bunuhnya dengan tidak membunuhnya kali ya hehe xD
BalasHapus@Ari Jiaaaah, ahahaha. Paspor singapur itu mas, soalnya merah :D
BalasHapus@cerita anak kost Iya intinya suru mikir terus sih hehe xD
BalasHapus@Peduli Alamku Jogjaaa xD Salam kenal juga~
BalasHapus@kakaakin Hihi alternatif itu subjektif. Bisa aja kata kakak itu wajar, tapi kata orang lain enggak :D
BalasHapus@elfarizi Selowww dong mas, hahahaha. Lagi-lagi tergantung orangnya sih... :D
BalasHapus@jiah al jafara Bisa dan emang iya hehe xD
BalasHapus@budiastawa Whahaha itu udah antibiasa kok :p
BalasHapus@EYSurbakti Semprulll, aku belum diribonding tauuu~
BalasHapus@1mmanuel'Z-Note5 Hehehe...
BalasHapus@anotherorion Jangan ke kambiiinggg kasiaaan :(
BalasHapus@Tabah Huuuu mimpiin aku ya mas :p
BalasHapushmmm alternatif.... mungkin spt aku yang selalu menyediakan cadangan seandainya suatu rencana besar tidak bisa terlaksana. Supaya tidak sakit. Dulu waktu ujian masuk master di sini, kalau gagal, aku sudah siapkan diri dengan menikuti kursus jadi guru bahasa Jepang. Eh ternyata keterima :D
BalasHapusKalo menurutku berpikir alternatif tidak harus berpikir yang tak biasa atau nyeleneh dari pemikiran umum. Berpikir kreatif lebih ke "mampu menemukan solusi yang kreatif tapi tetap logis untuk dilakukan..
BalasHapusSelama kuliah di Jurusan Arsitektur, saya juga sering dituntut untuk berpikir alternatif berdasarkan data2 yang ada dan analisa mendalam. Dengan begitu akan diperoleh pemikiran yang mampu menyelesaikan sebuah masalah karena pada umumnya solusi yang ada belum memecahkan masalah secara 100%. Tapi solusi yang diperoleh dari pemikiran alternatif juga belum tentu 100% benar karena pemikiran manusia tidak bersifat mutlak sehingga terus berubah..CMIIW
@ImeldaKalo itu mah namanya alternatif pikiran, bukan berpikir alternatif..CMIIW
BalasHapusSetuju sama bapaknya Una: "waktu itu dia ngedumel sendiri kenapa pengobatan herbal dan dukun disebut sebagai pengobatan alternatif. Ia bingung, padahal kan pengobatan herbal dan dukun itu sudah ada sebelum ada dokter, jadi kenapa bukan dokter yang disebut sebagai pengobatan alternatif?"
BalasHapusLha, ini yang namanya westernisasi ...
#Weh, dari alternatif ke westernisasi, jauh ya? hehehe#
Haha...
BalasHapusKalo udah pada pengen keluar kotak semua,,, yang di dalam kotak jadi alternatif dunk... aneh.
Yang merasa udah keluar kotak malah membuat kotak baru yang lebih eksklusif, sama ajaaa, dalam kotak. Bagi saya, orang2 luar biasa justru pada akhirnya memilih yang biasa2 aja.
Inget klimaks Al Chemist, kan Na?
wah undangan siapa itu un>?
BalasHapuslucu konsepnya ih
Salah satu contoh aksi kreatif dari cara berpikir alternatif ~ ngelewein anak kecil di Trans Jakarta :lol:
BalasHapusWedding pasport??? Dafuq??? Itu untuk mengakomodasi kebiasaan rakyat Indonesia yg suka kawin-cerai-kawin-cerai ya? Supaya bisa ngoleksi cap kayak kalo kita ke luar negeri? Hahaha
BalasHapusUn, aku pinjem judul postinganmu yang ini :D
BalasHapusDear mba una,
BalasHapusMau nanya itu bikin undangan paspornya dmn? Mohon infonya ya..
Thanks :)
QBAS Quantum Berfikir Alternatif Singkingart
BalasHapusQBAS Quantum Berfikir Alternatif Singkingart
BalasHapushttp://edukasi.kompasiana.com/2012/09/08/quantum-berfikir-alternatif-singkingart-qbas-baru-485285.html
Halo mba, aku mau liat donk detail design undangan bentuk paspor kaya kamu... inspiring bgt.. aq juga rencana mau bkin kaya gtu, cuma untuk detailnya aq blm dapet gambaran isi undangannya..
BalasHapusKalo boleh aku minta foto detailnya donk mba di email aku dhizisme@gmail.com
Really hope u could reply me,
Regards
Adisty
Nikahannya Una pasti super duper kreatif :D
BalasHapuswah,,kreatif banget ya,,,
BalasHapus