Aku Dikira Hamil. Lagi???

Nasib orang buncit begini kali ya...

Tepat pada 20 Agustus tahun 2010 aku pernah menulis sebuah quicknote di Multiply yang berbunyi begini: "Telo benyek, dikira orang hamil sama mas-mas airport. Tadinya pas ditanya mau bilang iya, kali aja dapet fasilitas apa gitu. Tapi aku lebih nyesek kalo ternyata dia njawab, "Oh, saya cuma nanya saja kok...""

Nyaplok dari http://www.help-me-get-pregnant.org/

Waktu itu aku lagi di Bandara Adisucipto, sedang check-in di counter untuk mendapatkan boarding pass di penerbangan ke Jakarta. Aku lagi berdiri di depan counter. Di samping aku, entah itu ground staff atau pekerja bagian apa, tiba-tiba nanya ke aku, "Mbak, maaf, lagi hamil ya?"

Dengan muka tenang, aku menjawab, "Nggak kok mas." Iya, muka tenang, tapi hati? Nggak sama sekali... Waktu itu aku sempat berpikir untuk menjawab 'iya' saja, kali aja dapat tempat duduk gitu. Kuingat-ingat, ini kan bukan KRL atau bus... jadi pasti dapat tempat duduk lah...

Aku masih nggak ngerti. Yang bikin aku dikira hamil itu perutku atau bajuku saja yang kebesaran. Karena aku kira, perut buncitku ini sering menyebabkan aku dikira hamil, aku pernah mempraktikkan satu hal. Waktu itu aku transit busway dari Grogol hendak ke Pondok Indah. Buset deh, antrinya panjangnya kayak apaan. Nah, namanya busway, kalau yang antre lagi hamil, bisa masuk duluan dalam bus. Lagi berdiri capek-capek, bisnya jarang, aku mengelus-elus perutku. Kali aja petugas busway yang berada tidak jauh tempatku mengira aku sedang hamil, dan mempersilahkan aku berdiri di pintu untuk ibu-ibu hamil.

Sayang, nggak berhasil. Bahkan petugas yang jaraknya tak sampai dua meter dariku tak sedetikpun melihatku.

Beberapa hari yang lalu aku antri di teller cabang Bank M deket rumah untuk keperluan membayar buku yang aku pesan dari toko buku online. Yaaa, karena pelitnya aku tak mau keluar ongkos 5000 untuk transfer antar bank jadi aku mending ke teller deh, toh dekat rumah ini banknya.

Seperti biasa, aku menggunakan kostum kebesaranku: daster. Mungkin daster yang kala itu kupakai sudah beberapa kali nampang di blog. Tulisan tellernya, teller express, ternyata lumayan lama antrinya. Karena aku tak tahan berdiri aku pun sedikit menggoyangkan tubuhku. Bukan goyang yang gimana-gimana tapi. Eh, si Pak Satpam menghampiriku, "Ibu, kalau capai, duduk saja dulu Bu."

Aku cuma dadah-dadah tanda tak mau duduk. Diam sejenak... dan... hey, kenapa yang ditawarin cuma aku? Ibu-ibu tua depanku bahkan nggak ditawarin. Bapak-bapak tua juga nggak...

HUEEE!

Kenapa dikira hamilnya nggak pas saat-saat menguntungkan gitchu loh. Kalau di bank, trus kalau hamil didulukan antriannya kan menguntungkan tuh. Kalau cuma duduk... wleee... di rumah juga bisa.

Ada yang pernah dikira hamil juga? *eh ini aku nanyanya buat yang perempuan, kalau ada laki-laki yang jawab, hmmm... hmmm...*

♥♥♥